Siluman Babi Cut Pak Kay
Penderitaan Sang Siluman Babi
Peristiwa
Saat menjalani serangkaian hukuman, terjadi kecelakaan. Kecelakaan dimana Tian Feng terpeleset dan jatuh di jalur reinkarnasi hewan. Tian Feng akhirnya terlahir menjadi siluman babi yang kemudian dipanggil Pat Kay dan mendapat tugas mulia menemani biksu Tong Sam Chong bersama Sun Go Kong dan Whu Cing ke barat mengambil kitab suci itu.
Pada saat perjalanan mencari kitab suci ke barat, Go Kong pernah bertanya padanya: “Pat Kay, kenapa kamu nekat melanggar peraturan kayangan, padahal kamu tahu bahwa kamu tidak akan bisa mengubah takdir?”
Jawabnya Pat Kay: “Cintaku kepada Chang E lah yang mendorongku untuk berbuat demikian, Kakak. Sampai saat ini aku tidak menyesali mencintai Chang E, walaupun cintaku bertepuk sebelah tangan. Sebab, dari dulu begitulah cinta, deritanya tiada berakhir.”
Menyimak dari kisah cinta Pat Kay terhadap Chang E, apalagi teruntuk pembaca yang sering dilanda patah hati, pembejaran yang bisa kita ambil adalah: Pertama. Kenyataan itu lebih nyata daripada rencana atau berbicara tentang kenyataan. Jadi jangan pernah lari dari kenyataan meski kenyataan itu pahit. Tetapi ngomong doang sih gampang ya?, sama kek Mario Teguh kepada sahabat supernya.
Kedua. Cinta itu nasib dan memiliki atau menikah itu takdir. Pat Kay bisa merencanakan cintanya terhadap Chang E, tetapi Pat Kay tidak akan bisa merencanakan Chang E sebagai kekasih atau istrinya. Sama sebagaimana kisah Rahwana terhadap Shinta. Ketiga. Kita harus bersyukur. Secara hitungan matematis, patah hati yang kita alami tidak mungkin nyampek seperlima persen dari kepatahhatian Pat Kay. Bahkan seper-persennya-pun tidak ada.
Keempat. Jangan pernah menyesali cinta yang membuat kita patah hati. Cinta dan patah hati adalah dua entitas yang ada di dunia ini, dan sudah menjadi sunnahtullah-Nya: Takdir Tuhan. Jika diantara kita tetap tidak mau menerima dua entitias tersebut, maka jadilah Tuhan. Tapi, saran dari saya belajarlah berenang terlebih dahulu, karena Fir'aun mati tenggalam. Kelima. Bersabarlah bagi kalian yang terus dilanda patah hati, itu adalah cobaan. Sebab, dari dulu begitulah cinta, deritanya tiada pernah berakhir.

Komentar
Posting Komentar